Judul : Argenteuil : Hidup Memisahkan Diri
Pengarang : Nh Dini
Edisi : Softcover
Tebal : 208 Halaman
Berat : 400 gr
Bahasa : Indonesia
Dimensi : 14 x 21 cm
Status : Baru
Kondisi : 100%
Harga : IDR 30.000,-
Melayani Juga Pre-Order Buku Lainnya
Yahoo Messenger : bukufiesta
Email : vimscorp@yahoo.com
Website : http:// bukufiesta.blogspot.com/
Sinopsis :
Argenteuil, sebuah kota kecil di tepian Sungai Seine, kira-kira 10 km barat laut Paris. Ke sanalah Dini pindah setelah suaminya berangkat ke Amerika Serikat untuk menjadi Konsul Jenderal Prancis di Detroit. Padang ikut ayahnya, sementara Lintang meneruskan tinggal di asrama sekolah sampai menamatkan pendidikan menengahnya.
Sambil menunggu perceraian resmi yang proses pengurusannya memakan waktu 4-6 tahun, ia memilih hidup memisahkan diri dari suami dan anak-anaknya. Meski demikian, ia bersyukur karena Lintang dan Padang mendukung keputusannya dan secara batin tetap dekat dengannya.
Di Argenteuil, Dini menjalani hari-hari yang tenang dengan bekerja sebagai dame de compagnie – wanita pendamping bagi Tuan Willm, seorang pria tua berusia tujuh puluhan yang hidup seorang diri di rumah kuno berlantai empat dan pernah menjadi tempat tinggal Karl Marx.
Tugas Dini adalah merawat dan menjadi teman berbincang bagi Tuan Willm. Di saat-saat senggang, ia terus menekuni kegemarannya menulis dan berkebun.
Hari-harinya yang tenang terusik ketika ia menerima undangan dari Angele – kakak Sang Kapten – untuk berkunjung ke tanah pertanian tempat kekasihnya itu dilahirkan.
Pengarang : Nh Dini
Edisi : Softcover
Tebal : 208 Halaman
Berat : 400 gr
Bahasa : Indonesia
Dimensi : 14 x 21 cm
Status : Baru
Kondisi : 100%
Harga : IDR 30.000,-
Melayani Juga Pre-Order Buku Lainnya
Yahoo Messenger : bukufiesta
Email : vimscorp@yahoo.com
Website : http://
Sinopsis :
Argenteuil, sebuah kota kecil di tepian Sungai Seine, kira-kira 10 km barat laut Paris. Ke sanalah Dini pindah setelah suaminya berangkat ke Amerika Serikat untuk menjadi Konsul Jenderal Prancis di Detroit. Padang ikut ayahnya, sementara Lintang meneruskan tinggal di asrama sekolah sampai menamatkan pendidikan menengahnya.
Sambil menunggu perceraian resmi yang proses pengurusannya memakan waktu 4-6 tahun, ia memilih hidup memisahkan diri dari suami dan anak-anaknya. Meski demikian, ia bersyukur karena Lintang dan Padang mendukung keputusannya dan secara batin tetap dekat dengannya.
Di Argenteuil, Dini menjalani hari-hari yang tenang dengan bekerja sebagai dame de compagnie – wanita pendamping bagi Tuan Willm, seorang pria tua berusia tujuh puluhan yang hidup seorang diri di rumah kuno berlantai empat dan pernah menjadi tempat tinggal Karl Marx.
Tugas Dini adalah merawat dan menjadi teman berbincang bagi Tuan Willm. Di saat-saat senggang, ia terus menekuni kegemarannya menulis dan berkebun.
Hari-harinya yang tenang terusik ketika ia menerima undangan dari Angele – kakak Sang Kapten – untuk berkunjung ke tanah pertanian tempat kekasihnya itu dilahirkan.
Cover Depan
Cover Depan |
Cover Belakang
Cover Belakang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentar Anda :)